Kuliner Mancanegara
-
Singaporean Food Centre © Endang Lestari
Ragam kuliner merupakan bagian dari kebudayaan yang terus berkembang mengikuti perkembangan jaman dan peradaban manusia. Sejak jaman prasejarah sampai era globalisasi, makanan apapun bentuknya tidak akan pernah lepas dari kehidupan manusia.
Kalau jaman dahulu setiap individu mengkonsumsi makanan sebagai kebutuhan dasar untuk mengganjal perut dan bertahan hidup, kini seni kuliner berkembang menjadi ilmu penting dalam peradaban modern bahkan menjadi bagian gaya hidup seiring kemajuan teknologi.
-
Jamuan Makan Eropa © Endang Lestari
Jaman dulu kita cukup puas menyantap masakan daerah yang kita kenal sejak lahir yang dimasak orang tua kita tercinta. Toh rasanya lezat dan cocok dengan lidah kita, buat apa mencari makanan yang aneh-aneh.
Tapi seiring dengan waktu, di mana kebanyakan dari kita akan merantau dari daerah asal menuju kota lain, pulau lain bahkan negara lain demi tuntutan hidup atau pekerjaan, prinsip di atas akan bergeser meskipun tidak berarti kita meninggalkan kuliner asli bangsa kita sendiri. Karena di saat kita merantau, perut dan lidah kita akan diuji, kadang dipaksa untuk beradaptasi serta membuka diri pada kuliner lain yang sebelumnya asing di lidah kita. -
Spice Shop in traditional market, Dubai © Endang Lestari
Faktor lain dengan banyaknya migrasi penduduk Indonesia ke negara lain untuk mengadu peruntungan di Luar Negeri mulai dari Malaysia, Hongkong dan Timur Tengah, mau tidak mau seseorang akan mengenal budaya kuliner di negara mereka tinggal dan bekerja.
Begitu juga sebaliknya, dengan hadirnya warganegara asing diikuti waralaba makanan luar yang membuka cabang di Indonesia seperti KFC, Mc Donald, Burger King dan Pizza Hut, pilihan dan peluang untuk mengecap kuliner mancanegara semakin terbuka lebar.
-
Fish And Chips, England's culinary Icon © Endang Lestari
Ditambah lagi dengan kemajuan teknologi internet, hanya dengan menekan tombol pencarian di layar smartphone, arus pertukaran budaya dan informasi terjadi semakin cepat. Semua informasi akan terunduh dalam hitungan detik, termasuk segala informasi tentang pengetahuan, budaya, hiburan dan tentunya seni kuliner mancanegara.
Salah satu contoh nyata, dengan hadirnya budaya K-Pop dari Korea yang mengusung Boy Band dan Drakor, penonton secara tidak sadar mulai mengenal kuliner dari negeri Ginseng yang diperlihatkan pada adegan-adegan santap makan di restauran misalnya :-) -
Gilgeori Toast, Korean Street Food © Endang Lestari
Belum lagi dengan peningkatan taraf hidup bangsa Indonesia secara finansial, memungkinkan mereka untuk pelesiran ke berbagai negara dan mengenal, mencicipi bahkan kadang terpaksa mengkonsumsi makanan asing kalau tidak ingin kelaparan di negeri orang :-).
Eiffel Tower & Seine River, Paris © Endang Lestari
Jadi untuk anda yang ingin mencoba-coba mencicipi kuliner mancanegara, tidak usah merasa jengah, sungkan atau risih. Rasa penasaran terhadap masakan asing tidak akan mengubah orientasi lidah atau
melunturkan rasa nasionalisme anda :-).
Di era globalisasi ini pertukaran budaya dan informasi tidak akan bisa kita hindarkan. Justru rasa ingin tahu yang disalurkan dengan baik akan menambah
wasasan kita menjadi lebih luas dan membuka wacana baru tentang indahnya keanekaragaman. Silahkan ambil yang pas dan sesuai dengan selera anda tanpa melupakan kekayaan kuliner bangsa kita sendiri.
Oktoberfest in Muenchen, Germany © Endang Lestari
Kumpulan resep mancanegara ini sekedar koleksi resep yang pernah saya temui dan nikmati selama perjalanan saya untuk mengenal dan mengeksplorasi lebih jauh ragam kuliner mancanegara. Saya ingin
sekedar memperkenalkan berbagai resep, berbagi teknik dan mungkin beberapa tips yang berguna untuk anda yang ingin membuatnya di dapur anda sendiri.
Perlu saya tekankan, saya bukan seorang chef profesional tapi sekedar hobby cooker karena itu website ini tentunya masih banyak kekurangan. Mohon dimaklumi kalau masih banyak kesalahan di sana sini.
Postingan resep-resep ini saya praktekkan dengan metode try error di dapur saya sendiri. Sebagian resep saya kenal dan dapatkan dari perjalanan wisata, dari mertua, kenalan, teman, rekan kerja, kursus memasak
dan buku-buku resep yang saya koleksi selama ini.
A simple european breakfast © Endang Lestari
Sebagai catatan tambahan, resep yang saya posting di sini tentu saja bukan sebuah referensi mutlak. Hal lain, karena keterbatasan bahan di Indonesia, beberapa di antaranya bahkan tidak
tersedia atau tidak bisa dikonsumsi kalangan tertentu, maka tidak menutup kemungkinan jika bahan tersebut terpaksa saya ganti dengan bahan kering atau bahan pengganti lain yang lebih mudah
didapatkan atau diaplikasikan. Tetapi saya berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan versi aslinya. Last but not least I wish you Happy Reading... Happy Cooking and let's taste the best
world's dishes from our simply kitchen :-).
Salam Kuliner, Endang Lestari